Silakan lihat dengan seksama gambar di atas. Kamu akan menemukan kata “if” dan “wish” di dalamnya. Nah kedua kata itu merupakan bagian dari pembentukan conditional sentence. Yaitu kalimat pengandaian. Kalimat ini dipakai ketika kita membayangkan suatu hal yang kita harapkan terjadi. Ada tiga bentuk Conditional Sentences yang bisa kamu gunakan, yaitu if clause, wish, as if/as though. Yuk, kita bahas satu per satu.
A. If Clause
Terdiri dari main clause dan if-clause (sub-ordinate clause). Kalau kamu lupa apa itu main dansub-ordinate clause, kamu bisa baca lagi pembahasan: Sentence, Clause and Phrase.If-clause, main clause |
1. Type conditional sentence digunakan untuk mengungkapkan pengandaian yang mungkin akan terjadi.
Kalau kamu perhatikan kata-kata yang dicetak tebal, pola yang dipakai dalam type ini adalah if + verb 1, will + verb 1 . Gampang, kan? Sekarang kita lanjut ke tipe berikutnya
- If I study hard, I will pass the exam. [Jika saya belajar dengan giat, saya akan lulus ujian.]
- If I have enough time, I will watch the movie. [JIka saya punya cukup waktu, saya akan menonton film.]
- I will be thirsty if I don’t drink. [Saya akan haus jika saya tidak minum.]
2. Type conditional sentence digunakan untuk mengungkapkan pengandaian yang tidak mungkin terjadi karena bertentangan dengan fakta di masa sekarang.
* Dalam conditional sentence type ini, BE yang dipakai untuk semua subjek adalah were.
- If I were* you, I would stop smoking. [Jika saya jadi kamu, saya akan berhenti merokok.]
- I would act with Angelina Jolie if I were Bruce Wills. [Saya akan berakting dengan Angelina Jolie jika saya adalah Bruce Wills.] (Kamu nggak mungkin jadi Bruce Wills kan?)
- If Rizqa loved children, she would play with them. [Jika Rizqa menyukai anak-anak, dia akan bermain bersama mereka.] (Faktanya: Rizka tidak menyukai anak-anak, makanya dia tidak bermain bersama mereka.)
Kalau kamu perhatikan kata-kata yang dicetak tebal, pola yang dipakai dalam type ini adalah if + verb 2, would + verb 1 . Gampang, kan? Kita lanjut lagi ke tipe terakhir ya.
3. Type conditional sentence dipakai untuk mengungkapkan pengandaian yang tidak mungkin terjadi karena waktunya sudah lewat.
Kalau kamu perhatikan kata-kata yang dicetak tebal, pola yang dipakai dalam type ketiga ini adalah if + had + verb 3, would have + verb 3 .
- If I had known it was your birthday, I would have bought you a present. [Jika saya tahu hari itu ulang tahun kamu, saya akan membelikan kamu hadiah.]
- I wouldn’t have broken my arm if I hadn’t slipped on the stairs. [Saya tidak akan melukai tangan saya jika saya tidak tergelincir dari tangga.]
B. Wish
Digunakan untuk membuat pengandaian yang bertolak belakang dengan kenyataan. Pengandaiannya dibuat berdasarkan bentuk waktu.1. Pengandaian present dan future
Kalau faktanya present (verb 1) atau future (will), maka kalimat pengandaian-nya memakai verb 2. Selain itu, bentuk BE yang dipakai untuk semua subjek adalah were.Contoh:
Fact | Wish |
|
|
2. Pengandaian past
Kalau faktanya past (verb 2), maka kalimat pengandaiannya memakai past perfect (had + verb 3).Contoh:
Fact | Wish |
|
|
C. As If/As Though (Seolah-olah)
Sudah lihat kata-kata yang digarisbawahi pada contoh sebelumnya? Coba perhatikan penjelasannya di bawah ini.
- He acts as if he knew everything. [Dia bertingkah seolah-olah dia tahu segalanya.]
- They acted as though they had never met before. [Mereka bertingkah seolah-olah mereka tidak pernah bertemu sebelumnya.]
He acts as if he knew everything
| |
verb1 verb 2
Jadi, kalau sebelum as if ada verb 1, sesudah as if harus memakai verb 2. (Ingat ya! Kalau ada BE, apapun subjeknya pakai were bukan was. OK.)
They acted as though they had never met before.
| |
verb 2had + verb 3
Jadi, kalau sebelum as if ada verb 2, sesudah as if harus memakai had + verb 3.
Conditional sentences itu gampang, kan?
Kamu hanya perlu ingat bahwa conditional sentence itu berkaitan erat dengan pengandaian dari suatu kejadian. Dengan kata lain, kalimat pengandaian bertolak belakang dengan kenyataan yang ada. Nah, untuk menghubungkan fakta dan kalimat pengandaiannya, kamu hanya perlu mengingat dua hal berikut ini.
- Kalau faktanya bentuk present (verb 1), pengandaiannya bentuk past (verb 2).
- Kalau faktanya bentuk past (verb 2), pengandaiannya bentuk past perfect (had + verb 3).
Facts | Conditional Sentences |
I am not you. [Saya bukan kamu.] | If I were you, I would stop smoking. [Jika saya jadi kamu, saya akan berhenti merokok.] |
I didn't know it was your birthday. [Saya tidak tahu hari itu ulang tahun kamu.] | If I had known it was your birthday, I would have bought you a present. [Jika saya tahu hari itu ulang tahun kamu, saya akan membelikan kamu hadiah.] |
I don't know her phone number. [Saya tidak tahu nomor teleponnya.] | I wish I knew her phone number. [Saya berharap saya tahu nomor teleponnya.] |
Windi met Defta. [Windi bertemu Defta.] | Windi wishes she had not met Defta. [Windi berharap dia tidak bertemu Defta.] |
He doesn't know anything. [Dia tidak tahu apa-apa.] | He acts as if he knew everything. [Dia bertingkah seolah-olah dia tahu segalanya.] |
They met before. [Mereka bertemu sebelumnya.] | They acted as though they had never met before. [Mereka bertingkah seolah-olah mereka tidak pernah bertemu sebelumnya.] |
Selesai sudah pembahasan tentang Penggunaan Conditional Sentence. Dengan menguasai mater ini, kamu bisa merangkai kalimat lebih puitis dalam bahasa Inggris dalam mengungkapkan suatu pernyataan dalam bentuk pengandaian.